Sudan telah membebaskan pemimpin oposisi yang telah dipenjara selama hampir empat bulan setelah dia menyerukan untuk melakukan sebuah pemberontakan bergaya Tunisia melawan pemerintah.
Hassan Turabi ditahan pada pertengahan Januari lalu, tapi pemerintah tidak pernah memberikan alasan atas penahannya.
Istrinya, Wessal al-Mahdi, mengatakan bahwa pihak berwenang membebaskannya pada Senin kemarin (2/5), juga tanpa memberi penjelasan.
"Tidak ada yang mengatakan kepada saya mengapa mereka menangkap saya dan tidak ada yang memberitahukan mengapa saya dibebaskan," kata Turabi kepada wartawan di rumahnya di Khartoum.
"Saya memanggil orang-orang Sudan untuk memulai revolusi mereka sendiri melawan korupsi, karena ada revolusi di banyak negara-negara Arab termasuk di Sudan," katanya.
"Situasi di Sudan lebih buruk daripada di negara-negara tersebut," tambah mantan mentor yang sekarang berubah menjadi pengkritik keras Presiden Omar al-Bashir.
Turabi pernah menjadi sekutu dekat Presiden Omar al-Bashir. Dia membantu Omar al-Bashir naik ketampuk kekuasaan dalam kudeta tahun 1989 dan mendirikan sebuah pemerintahan Islam.
Turabi, dulu pernah berusaha untuk mengubah Sudan menjadi markas global untuk Islam politik dan tuan rumah konferensi untuk gerakan Islam regional. Dia juga menyediakan rumah bagi Usamah bin Ladin pada era 1990-1996.