Jombang - Malang nasib gadis sebut saja Dini (16), gadis cantik asal Jombang. Dia kehilangan keperawanannya di tangan empat pemuda bejat, salah satunya pacar korban. Tiga dari empat pemuda tersebut saat ini sudah berhasil dibekuk polisi.
"Kita sudah berhasil menangkap tiga dari empat tersangka, dan salah satunya adalah pacar korban. Sementara yang satu masih buron," kata Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Heru Nurhidayat kepada detiksurabaya.com di Mapolres Jombang, Senin (30/5/2011).
Ketiga pelaku yang berhasil ditangkap anggota Reskrim Polres Jombang berinisial SDA (16) warga Desa Sukopinggir, yang juga pacar korban, KH (17) dan BL (18). Sementara satu pelaku yang masih buron berinisial AG (17).
Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com menyebutkan, perbuatan bejat bermula pada Kamis (26/5/2011) malam lalu. Saat itu SDA menjemput Dini mengendarai motornya ke rumahnya di Dusun Jaten. Setelah dijemput, SDA berpamitan kepada orangtua Dini untuk mengajak jalan-jalan.
Saat perjalanan sampai tepat di depan SMKN Gudo, SDA berubah fikiran yang semula mengajak jalan-jalan. SDA justru mengajak Dini main ke dalam sekolah. Dini sempat kaget, karena di tempat sepi yang gelap gulita, tiga teman SDA sudah menunggu.
Dini pun diajak ke area persawahan belakang sekolah. Selang beberapa saat kemudian, ketiga temannya menyusul ke belakang. Tanpa banyak bicara, keempat pemuda bejat tersebut yang nafsunya sudah tersulut langsung menggerayahi tubuh Dini.
Meski Dini berontak dan berteriak sekencang-kencangnya, namun Dini tetap tak mampu melawan nafsu bejat keempat pemuda tersebut. Secara bergantian, Dini yang dalam kondisi telanjang bulat harus menuruti nafsu birahi empat pemuda bejat tersebut.
Ironisnya, setelah puas menodai Dini, SDA langsung mengantarkan Dini ke sebuah halte bus di Desa Jombatan dan langsung ditinggalkan. Setelah ditinggalkan, Dini pulang sendirian. Orangtua Dini mulai curiga dengan gelagat anak gadisnya yang lebih memilih mengurung diri dalam kamar.
Layaknya orangtua yang curiga, Dini kemudian ditanya perihal gelagatnya tersebut. Dengan polosnya, Dini langsung mengakui peristiwa yang dialaminya tersebut. Dari situlah, orangtua Dini langsung melapor ke polisi.
"Setelah melapor, kita langsung menangkap pelaku di rumahnya masing-masing pada hari ini, sementara yang berinisial AG masih buron," ungkap Heru.
"Kita sudah berhasil menangkap tiga dari empat tersangka, dan salah satunya adalah pacar korban. Sementara yang satu masih buron," kata Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Heru Nurhidayat kepada detiksurabaya.com di Mapolres Jombang, Senin (30/5/2011).
Ketiga pelaku yang berhasil ditangkap anggota Reskrim Polres Jombang berinisial SDA (16) warga Desa Sukopinggir, yang juga pacar korban, KH (17) dan BL (18). Sementara satu pelaku yang masih buron berinisial AG (17).
Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com menyebutkan, perbuatan bejat bermula pada Kamis (26/5/2011) malam lalu. Saat itu SDA menjemput Dini mengendarai motornya ke rumahnya di Dusun Jaten. Setelah dijemput, SDA berpamitan kepada orangtua Dini untuk mengajak jalan-jalan.
Saat perjalanan sampai tepat di depan SMKN Gudo, SDA berubah fikiran yang semula mengajak jalan-jalan. SDA justru mengajak Dini main ke dalam sekolah. Dini sempat kaget, karena di tempat sepi yang gelap gulita, tiga teman SDA sudah menunggu.
Dini pun diajak ke area persawahan belakang sekolah. Selang beberapa saat kemudian, ketiga temannya menyusul ke belakang. Tanpa banyak bicara, keempat pemuda bejat tersebut yang nafsunya sudah tersulut langsung menggerayahi tubuh Dini.
Meski Dini berontak dan berteriak sekencang-kencangnya, namun Dini tetap tak mampu melawan nafsu bejat keempat pemuda tersebut. Secara bergantian, Dini yang dalam kondisi telanjang bulat harus menuruti nafsu birahi empat pemuda bejat tersebut.
Ironisnya, setelah puas menodai Dini, SDA langsung mengantarkan Dini ke sebuah halte bus di Desa Jombatan dan langsung ditinggalkan. Setelah ditinggalkan, Dini pulang sendirian. Orangtua Dini mulai curiga dengan gelagat anak gadisnya yang lebih memilih mengurung diri dalam kamar.
Layaknya orangtua yang curiga, Dini kemudian ditanya perihal gelagatnya tersebut. Dengan polosnya, Dini langsung mengakui peristiwa yang dialaminya tersebut. Dari situlah, orangtua Dini langsung melapor ke polisi.
"Setelah melapor, kita langsung menangkap pelaku di rumahnya masing-masing pada hari ini, sementara yang berinisial AG masih buron," ungkap Heru.