Advertise Box

Tips Melindungi Anak-Anak Internetan di Jejaring Sosial



jejaring sosialSitus jejaring sosial sudah menjadi trend para netter di dunia. Di Indonesia juga tidak terkecuali. Facebook salah satu diantaranya yang sangat ngetrend. Namun Situs jejaring sosial ternyata mirip pisau bermata dua bagi anak-anak. Selain dapat melatih mereka dalam bersosialisasi, beberapa intimidasi cyber dari orang asing seringkali malah menjadi ancaman bagi anak-anak. Belum lagi bahaya teror pedofilia. Lalu bagaimana kita harus melindungi anak-anak dari ancaman-ancaman tadi?
Dibawah ini ada tips-tips bagaimana peran orangtua pada anak-anak saat mereka bergaul di jejaring sosial, tips ini dicetuskan oleh Effendy Ibrahim selaku Internet Safety Advocate & Consumer Business Lead Symantec yang ahli dalam keamanan, Symantec sendiri pasti sudah pernah dengar 'kan? salahs atu produknya adalah McAfee AntiVirus Plus 2010.
OK, mari kita simak bagaimana dan apa yang harus kita pastikan sebelum anak-anak menerima teman baru atau berbagi informasi dalam jejaring sosial.
  1. Tidak berbicara, atau menerima undangan pertemanan dari orang asing di jejaring sosial, instant messaging, atau forum online.
  2. Tidak memberikan pendapat yang menyakitkan, gosip, atau serangan melawan orang lain melalui jejaring sosial, blog, situs, atau chat online. Hal tersebut menimbulkan potensi orang, untuk mencelakakan anak kita.
  3. Tidak memberikan informasi detail tentang alamat rumah, nomor pribadi, foto, karena itu akan membuat anak menjadi target mudah bagi pelaku kejahatan. Tidak ingin anak kita menjadi sasaran kaum pedofil bukan?
  4. Pastikan anak memiliki password yang kuat untuk akun email, jejaring sosial, forum atau game online. Pastikan anak tidak memberitahukan ke siapapun termasuk sahabat baiknya, walau sesekali.
  5. Konfirmasikan bahwa link video asing, benar berasal dari seseorang yang dikenal sebelum anak mengkliknya. Pasalnya beberapa link asing kemungkinan disusupi malware, yang berpotensi mencuri informasi berguna.
jejaring sosialTerlepas dari semua diatas, sebagai orang tua jangan malu belajar dari anak. Karena dari kenyataannya, beberapa anak mungkin lebih banyak tahu mengenai teknologi dan internet daripada orangtuanya.
Tetap sebagai orangtua, jelas kita lebih mengerti cara berperilaku pada orang asing di era jejaring sosial ini. Maka berbagai informasi secara terbuka antara anak dan orangtua menjadi sangat penting.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers