Advertise Box

Pergi

Buat saya, sesungguhnya air mata yang jatuh saat seseorang meninggalkan kefanaan, itu bukan buat yang pergi, melainkan buat saya, yang ditinggal.
Ditinggal itu menyakitkan. Apalagi menuju kekekalan. Dimana katanya tak ada lagi luka hanya suka. 

Tapi, semua di kolong langit ada masanya, bukan? Saat ini giliran yang bernyawa yang menangis. Nanti bila jantung tak berdetak... ya, itu perjanjian waktu dengan Sang Empunya.

Munafik bila saya bilang saya tidak ingin ada yang menangis ketika saya harus angkat kaki.

Lantas apa? Entahlah.

Yang penting, saya hidupi badan dan jiwa ini. Selagi bisa.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers