NATO mengklaim berhasil melancarkan serangan mereka terhadap gudang persenjataan tentara pro Presiden Libya, Muamer Khadafi, yang terletak di Kota Brega, Jumat (24/6/2011).
Menurut pemberitaan media Libya seperti dilansir Reuters, setidaknya 15 orang warga sipil meregang nyawa akibat serangan rudal NATO tersebut. Sementara sebuah pabrik roti, dan sebuah restoran diberitakan luluh lantah dalam serangan tersebut.
Namun pihak NATO, mengaku belum menerima laporan adanya korban meninggal dari masyarakat sipil akibat serangan tersebut. "Kami tidak memiliki indikasi bahwa ada korban dari masyarakat sipil dalam serangan tersebut," ujar seorang pejabat NATO seperti dikutip dari Reuters, Minggu (26/6/2011).
"Yang kami tahu, bangunan yang kami serang dikuasai dan digunakan oleh pasukan pro Khadafi untuk menyerang warga sipil di Kota Ajdabiya," lanjutnya.
NATO juga diketahui, kembali melancarkan serangan di hari Sabtu.
Berdasarkan pemberitaan televisi lokal, serangan tersebut terjadi di Kota Qawalish. Beberapa rumah, dan kendaraan roda empat hancur dalam serangan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Khadadi, menuding "Tentara Barat" telah menyebabkan sebanyak 700 warga sipil meninggal dunia di Libya.
Menurut pemberitaan media Libya seperti dilansir Reuters, setidaknya 15 orang warga sipil meregang nyawa akibat serangan rudal NATO tersebut. Sementara sebuah pabrik roti, dan sebuah restoran diberitakan luluh lantah dalam serangan tersebut.
Namun pihak NATO, mengaku belum menerima laporan adanya korban meninggal dari masyarakat sipil akibat serangan tersebut. "Kami tidak memiliki indikasi bahwa ada korban dari masyarakat sipil dalam serangan tersebut," ujar seorang pejabat NATO seperti dikutip dari Reuters, Minggu (26/6/2011).
"Yang kami tahu, bangunan yang kami serang dikuasai dan digunakan oleh pasukan pro Khadafi untuk menyerang warga sipil di Kota Ajdabiya," lanjutnya.
NATO juga diketahui, kembali melancarkan serangan di hari Sabtu.
Berdasarkan pemberitaan televisi lokal, serangan tersebut terjadi di Kota Qawalish. Beberapa rumah, dan kendaraan roda empat hancur dalam serangan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Khadadi, menuding "Tentara Barat" telah menyebabkan sebanyak 700 warga sipil meninggal dunia di Libya.