Biasanya, kita mendengarkan atau bermain musik sekedar untuk kesenangan atau hobi. Tapi, tahukah kamu bahwa melalui bermusik, berbagai kecerdasan kognitif, emosi, dan kinestetik kita akan berkembang.
Mengacu pada perkembangan kognitif dari Piaget, salah satu hal penting yang perlu distimulasi adalah keterampilan bergerak.Dengan bergerak ini juga meningkatkan kepekaan sensori, dan dengan kepekaan sensori ini juga meningkatkan perkiraan yang tepat terhadap ruang(spatial), arah dan waktu. Perkembangan dari struktur ini merupakan dasar dari berfungsinya efisiensi pada area lain. Kesadaran kita akan tempo dapat bertambah melalui aktivitas bergerak dan bermain yang menekankan sinkronis, ritme dan urutan dari pergerakan. Kemampuan-kemampuan visual, auditif, dan sentuhan juga diperkuat melalui aktifitas gerak.
Vibrasi yang sering kita temukan dalam musik klasik dapat merangsang sel-sel otak agar berfungsi lebih aktif, tak bisa disangkal lagi. Tak heran jika para ahli menyarankan ibu hamil memperdengarkan musik bagi janinnya. Apapun jenis musiknya, selama bisa memberi reaksi yang positif pada anak, baik untuk dikenalkan kepada anak. Yang jelas, intelijen yang didapat anak bukan berarti harus ada alat musiknya. Musik terkait erat dengan kecerdasan kognitif. Tak cuma bayi yang merespons cepat saat mendengar lagu yang sering didengarnya saat ia dalam kandungan. Anak usia 4 – 5 tahun memperoleh berbagai keuntungan dengan menjadikan musik sebagai bagian kesehariannya.
Kognitif merupakan semua proses dan produk pikiran untuk mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental seperti mengingat, mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah, menciptakan dan berfantasi. Penelitian menunjukkan bahwa musik dapat memberikan rangsangan-rangsangan yang kaya untuk segala aspek perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional (emotional intelligent). Roger Sperry dalam Siegel penemu teori Neuron mengatakan bahwa neuron baru akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan musik sehingga neuron yang terpisah-pisah itu bertautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak, sehingga terjadi perpautan antara neuron otak kanan dan otak kiri itu.
Selain mempengaruhi kecerdasan kognitif, musik juga mempengaruhi kecerdasan emosional. Mampu mengenali emosi diri, yang merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali perasaannya sendiri sewaktu perasaan atau emosi itu muncul, dan ia mampu mengenali emosinya sendiri apabila ia memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka yang sesungguhnya dan kemudian mengambil keputusan-keputusan secara mantap.
Kemampuan mengelola emosi merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan perasaannya sendiri sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat mempengaruhi perilakunya secara wajar. Kepekaan akan rasa indah timbul melalui pengalaman yang dapat diperoleh dari menghayati musik. Kepekaan adalah unsur yang penting guna mengerahkan kepribadian dan meningkatkan kualitas hidup. Seseorang memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka maka ia akan dapat mengambil keputusan-keputusan secara mantap dan membentuk kepribadian yang tangguh.