Susu kuda liar diklaim bisa menyembuhkan beberapa penyakit dan meningkatkan gairah seksual. Khasiat susu kuda liar yang melegenda membuat susu ini banyak dicari orang. Seperti apa khasiat susu kuda liar yang sebenarnya?
Susu kuda liar yang paling populer di Indonesia berasal dari Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Menurut ahli gizi klinik FKUI-RSCM dr Samuel Oentoro, MS, SpGK, kandungan susu kuda liar hampir sama seperti susu sapi atau susu kambing.
Namun susu kuda liar punya keuggulan karena protein yang lebih sedikit dibanding dengan susu sapi sehingga cocok untuk bayi atau orang yang intoleransi laktosa.
Dalam 100 gram susu kuda liar terdapat 0,8 persen protein sedangkan susu sapi mencapai 3,2 persen. Susu kuda juga punya rasa yang gurih karena kandungan gulanya lebih tinggi mencapai 6,8 persen dibanding susu sapi 4,6 persen.
Dalam tiap 100 gram susu kuda liar menghasilkan 44 kalori, yang lebih sedikit ketimbang susu sapi yang sebesar 64 kalori sehingga membuat orang yang minum susu kuda tidak cepat gemuk.
“Secara garis besar susu kuda liar hampir sama dengan susu dari hewan lainnya, hanya ada beda-beda sedikit tergantung dari dimana hewan tersebut hidup,” ujar dr Samuel.
dr Samuel menuturkan susu kuda liar sama dengan susu dari hewan lainnya seperti sapi dan kambing yang mengandung protein, karbohidrat, laktosa, lemak, kalsium dan mineral seperti kalium dan magnesium.
“Cuma bahasanya saja yang berbeda yaitu kuda liar karena makanan yang didapatkan oleh kuda berasal dari hutan dan alami jadi dianggap lebih bermanfaat,” ujar dokter yang juga berpraktik di Semanggi Spesialist Clinic.
Susu kuda bagus untuk pencernaan karena rantai proteinnya yang lebih mudah dicerna tubuh. Dengan pencernaan yang sehat maka orang akan menjadi lebih fit.
Hal itulah yang kemudian dipercaya orang bahwa susu kuda bisa meningkatkan gairah seksual padahal yang sebenarnya khasiat susu kuda lebih kepada pencernaan yang bagus dan kebutuhan gizi yang tercukupi.
“Kalau soal menambah kejantanan ini belum terbukti karena belum ada penelitian mengenai hal tersebut, jadi tidak ada data ilmiahnya,” ungkapnya.
Sementara itu Dr Aldrin Neilwan, P, MD, MARS, M.Biomed, MKes, SpAK selaku sekretaris bidang kajian kedokteran komplementer PB IDI menuturkan dalam memanfaatkan sumber alam harus memberikan bukti keamanan, efektivitas dan mutu serta berdasarkan bukti ilmiah (evidence base).
“Susu diketahui mengandung kadar protein yang tinggi, dan protein ini merupakan salah satu bahan yang dibutuhkan oleh sel tubuh agar bisa berfungsi secara optimal,” ungkapnya.
Dr Aldrin mengungkapkan sel di tubuh berfungsi menerima informasi dan beradaptasi (keseimbangan) dengan informasi yang diterimanya. Jadi jika selnya baik maka ia akan berfungsi dengan baik.
“Carilah manfaat yang ada di alam dalam rangka upaya promotif (meningkatkan kesehatan) dan juga preventif dibandingkan dengan pengobatan, serta lakukan perubahan pola hidup menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Jadi menurut dr Samuel jika ingin minum susu kuda liar anggaplah khasiatnya seperti minum susu lainnya yang menyehatkan karena banyak nilai gizinya, bukan karena mujarab menyembuhkan penyakit atau meningkatkan gairah seksual.
Susu kuda liar yang paling populer di Indonesia berasal dari Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Menurut ahli gizi klinik FKUI-RSCM dr Samuel Oentoro, MS, SpGK, kandungan susu kuda liar hampir sama seperti susu sapi atau susu kambing.
Namun susu kuda liar punya keuggulan karena protein yang lebih sedikit dibanding dengan susu sapi sehingga cocok untuk bayi atau orang yang intoleransi laktosa.
Dalam 100 gram susu kuda liar terdapat 0,8 persen protein sedangkan susu sapi mencapai 3,2 persen. Susu kuda juga punya rasa yang gurih karena kandungan gulanya lebih tinggi mencapai 6,8 persen dibanding susu sapi 4,6 persen.
Dalam tiap 100 gram susu kuda liar menghasilkan 44 kalori, yang lebih sedikit ketimbang susu sapi yang sebesar 64 kalori sehingga membuat orang yang minum susu kuda tidak cepat gemuk.
“Secara garis besar susu kuda liar hampir sama dengan susu dari hewan lainnya, hanya ada beda-beda sedikit tergantung dari dimana hewan tersebut hidup,” ujar dr Samuel.
dr Samuel menuturkan susu kuda liar sama dengan susu dari hewan lainnya seperti sapi dan kambing yang mengandung protein, karbohidrat, laktosa, lemak, kalsium dan mineral seperti kalium dan magnesium.
“Cuma bahasanya saja yang berbeda yaitu kuda liar karena makanan yang didapatkan oleh kuda berasal dari hutan dan alami jadi dianggap lebih bermanfaat,” ujar dokter yang juga berpraktik di Semanggi Spesialist Clinic.
Susu kuda bagus untuk pencernaan karena rantai proteinnya yang lebih mudah dicerna tubuh. Dengan pencernaan yang sehat maka orang akan menjadi lebih fit.
Hal itulah yang kemudian dipercaya orang bahwa susu kuda bisa meningkatkan gairah seksual padahal yang sebenarnya khasiat susu kuda lebih kepada pencernaan yang bagus dan kebutuhan gizi yang tercukupi.
“Kalau soal menambah kejantanan ini belum terbukti karena belum ada penelitian mengenai hal tersebut, jadi tidak ada data ilmiahnya,” ungkapnya.
Sementara itu Dr Aldrin Neilwan, P, MD, MARS, M.Biomed, MKes, SpAK selaku sekretaris bidang kajian kedokteran komplementer PB IDI menuturkan dalam memanfaatkan sumber alam harus memberikan bukti keamanan, efektivitas dan mutu serta berdasarkan bukti ilmiah (evidence base).
“Susu diketahui mengandung kadar protein yang tinggi, dan protein ini merupakan salah satu bahan yang dibutuhkan oleh sel tubuh agar bisa berfungsi secara optimal,” ungkapnya.
Dr Aldrin mengungkapkan sel di tubuh berfungsi menerima informasi dan beradaptasi (keseimbangan) dengan informasi yang diterimanya. Jadi jika selnya baik maka ia akan berfungsi dengan baik.
“Carilah manfaat yang ada di alam dalam rangka upaya promotif (meningkatkan kesehatan) dan juga preventif dibandingkan dengan pengobatan, serta lakukan perubahan pola hidup menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Jadi menurut dr Samuel jika ingin minum susu kuda liar anggaplah khasiatnya seperti minum susu lainnya yang menyehatkan karena banyak nilai gizinya, bukan karena mujarab menyembuhkan penyakit atau meningkatkan gairah seksual.